Perpustakaan Gampong Baroh Barat Yaman

SD Negeri 6 Beureunuen yang berlokasi di Baroh Barat Yaman.

Mesjid Abu Daud Beureueh atau Baitul A'la Lil Mujahidin

SEJARAH DESA BAROH BARAT YAMAN, KECAMATAN MUTIARA, KABUPATEN PIDIE, PROVINSI ACEH

 

Desa Baroh Barat Yaman di Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, adalah salah satu desa di wilayah yang kaya akan sejarah, budaya, dan tradisi khas Aceh. Desa ini memiliki akar yang erat kaitannya dengan dinamika sejarah lokal dan nasional, termasuk peran Aceh dalam perdagangan, keislaman, dan perjuangan melawan penjajahan.

 

NAMA DESA DAN ASAL-USULNYA

 

Baroh Barat: Nama Baroh dalam bahasa Aceh merujuk pada dataran rendah atau wilayah yang berada di bagian bawah. Sementara Barat mengacu pada arah geografis.

Yaman: Nama Yaman di desa ini menunjukkan adanya pengaruh historis dari hubungan Aceh dengan dunia Islam, khususnya dengan wilayah Arab seperti Yaman. Aceh dikenal memiliki hubungan dagang dan keagamaan yang kuat dengan Yaman, terutama pada masa Kesultanan Aceh Darussalam. Nama ini bisa jadi mencerminkan penghormatan masyarakat terhadap warisan Islam yang dibawa ulama-ulama dari Arab.

 

SEJARAH AWAL DESA

 

Era Kesultanan Aceh (Abad ke-15 hingga ke-17)

Desa Baroh Barat Yaman kemungkinan muncul sebagai bagian dari perluasan pemukiman di Pidie pada masa Kesultanan Aceh Darussalam. Pidie adalah salah satu wilayah strategis yang mendukung Kesultanan Aceh sebagai pusat kekuatan politik, ekonomi, dan agama.

Desa ini mungkin menjadi tempat tinggal masyarakat agraris yang mengolah tanah untuk padi, kelapa, dan hasil bumi lainnya.

 

Pengaruh Islam

Islamisasi di Aceh yang dimulai pada abad ke-12 hingga ke-15 membawa pengaruh besar pada pola hidup masyarakat. Nama Yaman di desa ini dapat mengindikasikan peran para ulama atau pedagang dari Yaman yang menyebarkan ajaran Islam di kawasan Aceh.

MASA KOLONIAL BELANDA DAN JEPANG

Perlawanan Terhadap Belanda

Kabupaten Pidie, termasuk wilayah Kecamatan Mutiara, terkenal sebagai basis perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda. Desa Baroh Barat Yaman kemungkinan menjadi bagian dari wilayah yang turut mendukung perjuangan ini. Penduduknya mungkin terlibat dalam berbagai perlawanan kecil-kecilan maupun memberikan dukungan logistik kepada para pejuang.

 

Pendudukan Jepang (1942-1945)

Selama pendudukan Jepang, masyarakat desa mengalami tekanan besar akibat eksploitasi tenaga kerja dan sumber daya. Namun, masa ini juga memicu semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

 

KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kehidupan Keagamaan

Desa ini sangat kental dengan tradisi Islam. Pengajian, perayaan hari besar Islam, dan kenduri menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari.

 

Tradisi dan Adat Aceh

Seperti desa-desa lain di Aceh, tradisi adat seperti meugang (kenduri menyambut Ramadan dan Idul Adha) serta peusijuek (upacara tepung tawar) tetap lestari.